MAJELIS HAKIM & TIM SEPAKBOLA
Menonton dan mencermati pertandingan-pertandingan sepakbola Copa America 2015, menarik kiranya melihat masing-masing kesebelasan adu skill dan strategi untuk mencetak gol dan meraih kemenangan.
Lalu apa hubungannya Tim Sepakbola (kesebelasan) dengan Majelis Hakim ?
Sebenarnya ada hal-hal yang bisa MENYAMAKAN antara kinerja sebuah kesebelasan dengan kinerja Majelis Hakim. Sebuah kesebelasan maupun Majleis Hakim dapat berhasil dalam menjalankan tugasnya apabila didukung oleh beberapa faktor, antara lain :
1. INDIVIDU, sebuah kesebelasan akan menjadi momok yang menakutkan bagi kesebelasan lain apabila diisi oleh individu-individu pemain yang berkualitas, yang mau mendedikasikan hidupnya untuk berkarir di dunia sepakbola, demikian juga bagi sebuah Majelis Hakim, tentunya akan menjadi momok yang momok yang menakutkan bagi para pelaku tindak pidana atau bahkan sebaliknya menjadi momok yang dirindukan bagi para pencari keadilan di bidang hukum perdata, apabila diisi oleh Hakim-Hakim yang berkualitas yang sepenuhnya mendarmabaktikan hidupnya sebagai benteng terakhir keadilan.
2. SKILL, kesebelasan manapun tentunya membutuhkan pemin yang memilki skil yang lengkap, baik itu ketika men-drible bola, melakukan passing (umpan), ketika melakukan tendangan dan lain sebagainya, hal yang sama tentu berlaku bagi Majelis Hakim yang sangat membutuhkan Hakim yang mempunyai skill yang mumpuni di bidang ilmu hukum maupun keilmuan lainnya, sehingga seorang Hakim dituntut untuk selalu belajar dan menambah wawasan keilmuannya.
3. TEAMWORK, tidak ada kemenangan bagi kesebelasan manapun apabila tidak memliki kerjasama tim yang bagus, diperlukan saling pengertian dari masing-masing pemain akan tugasnya masing-masing, tentunya bagi Majelis Hakimpun demikian, di dalam persidangan masing-masing individu mempunyai perannya yang masing-masing sangat vital dan harus saling mendukung di dalam membuktikan suatu peristiwa hukum.
4. TRAINNING, kesebelasan manapun tentunya akan menjaga kualitas pemainnya dengan selalu melakukan pelatihan secara berlanjut sehingga kualitas maupun fisik dari masing-masing pemainnya menjadi terasah dan teruji, hal yang sama berlaku bagi Majelis Hakim yang apabila ingin menjadi berkualitas, masing-masing Hakimnya haruslah selalu mendapatkan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas diri Hakim tersebut.
Setidaknya ada 4 hal tersebut di atas yang dapat MENYAMAKAN antara sebuah kesebelasan dengan sebuah Majelis Hakim, namun akhirnya bagi kita semua para Hakim, tidak hanya kemuan diri dari masing-masing Hakim untuk meningkatkan kualitasnya namun juga harus didukung oleh unsur pimpinan yang juga harus memiliki wawasan untuk selalu meningkatkan kualitas para anggotanya.
Menonton dan mencermati pertandingan-pertandingan sepakbola Copa America 2015, menarik kiranya melihat masing-masing kesebelasan adu skill dan strategi untuk mencetak gol dan meraih kemenangan.
Lalu apa hubungannya Tim Sepakbola (kesebelasan) dengan Majelis Hakim ?
Sebenarnya ada hal-hal yang bisa MENYAMAKAN antara kinerja sebuah kesebelasan dengan kinerja Majelis Hakim. Sebuah kesebelasan maupun Majleis Hakim dapat berhasil dalam menjalankan tugasnya apabila didukung oleh beberapa faktor, antara lain :
1. INDIVIDU, sebuah kesebelasan akan menjadi momok yang menakutkan bagi kesebelasan lain apabila diisi oleh individu-individu pemain yang berkualitas, yang mau mendedikasikan hidupnya untuk berkarir di dunia sepakbola, demikian juga bagi sebuah Majelis Hakim, tentunya akan menjadi momok yang momok yang menakutkan bagi para pelaku tindak pidana atau bahkan sebaliknya menjadi momok yang dirindukan bagi para pencari keadilan di bidang hukum perdata, apabila diisi oleh Hakim-Hakim yang berkualitas yang sepenuhnya mendarmabaktikan hidupnya sebagai benteng terakhir keadilan.
2. SKILL, kesebelasan manapun tentunya membutuhkan pemin yang memilki skil yang lengkap, baik itu ketika men-drible bola, melakukan passing (umpan), ketika melakukan tendangan dan lain sebagainya, hal yang sama tentu berlaku bagi Majelis Hakim yang sangat membutuhkan Hakim yang mempunyai skill yang mumpuni di bidang ilmu hukum maupun keilmuan lainnya, sehingga seorang Hakim dituntut untuk selalu belajar dan menambah wawasan keilmuannya.
3. TEAMWORK, tidak ada kemenangan bagi kesebelasan manapun apabila tidak memliki kerjasama tim yang bagus, diperlukan saling pengertian dari masing-masing pemain akan tugasnya masing-masing, tentunya bagi Majelis Hakimpun demikian, di dalam persidangan masing-masing individu mempunyai perannya yang masing-masing sangat vital dan harus saling mendukung di dalam membuktikan suatu peristiwa hukum.
4. TRAINNING, kesebelasan manapun tentunya akan menjaga kualitas pemainnya dengan selalu melakukan pelatihan secara berlanjut sehingga kualitas maupun fisik dari masing-masing pemainnya menjadi terasah dan teruji, hal yang sama berlaku bagi Majelis Hakim yang apabila ingin menjadi berkualitas, masing-masing Hakimnya haruslah selalu mendapatkan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas diri Hakim tersebut.
Setidaknya ada 4 hal tersebut di atas yang dapat MENYAMAKAN antara sebuah kesebelasan dengan sebuah Majelis Hakim, namun akhirnya bagi kita semua para Hakim, tidak hanya kemuan diri dari masing-masing Hakim untuk meningkatkan kualitasnya namun juga harus didukung oleh unsur pimpinan yang juga harus memiliki wawasan untuk selalu meningkatkan kualitas para anggotanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar