Melanjutkan pembahasan mengenai
peredaran narkotika di kalangan anak-anak, maka kita perlu memahami terlebih
dahulu efek dari penggunaan narkotika, khususnya bagi kalangan anak-anak. Dari beberapa
sumber, dapat disimpulkan bahwa bahwa efek penggunaan narkotika adalah :
1.
Menurunkan kesadaran sampai hilang ingatan
yitu narkotika dapat membuat penggunanya kebingungan, hilang ingatan, perubahan perilaku, penurunan kesadaran
dan gangguan koordinasi tubuh;
2.
Dehidraasi, yaitu pengguna narkotika bisa mengalami serangan panik, sakit
pada dada, halusinasi, bahkan kejang akibat narkoba. Bila dibiarkan, efek
narkoba tersebut dapat berujung pada kerusakan pada otak;
3.
Merusak otak secara permanen, yaitu efek yang
bisa timbul saat seseorang memakainya
dalam jangka panjang. Pemakaian dalam dosis yang tinggi juga bisa memicu efek
narkoba yang satu ini. Narkotika memaksa otak untuk bekerja lebih
cepat dan menekan saraf pusat untuk menimbulkan efek ketenangan. Perubahan sel
otak ini mengganggu komunikasi antar sel saraf. Akibatnya, kerusakan otak
permanen akibat narkoba pun tak terhindari. Meski pengguna narkotika telah
berhenti mengonsumsi obat terlarang ini, proses penyembuhannya pun memakan
waktu yang cukup lama bahkan efek kecanduan narkoba ini bisa berlangsung seumur
hidup;
4.
Mengganggu kualitas hidup, yaitu efek yang mampu menurunkan kualitas hidup pemakainya. Sebab, rasa candu akibat
narkoba akan terus memicu pemakainya untuk menambah dosis. Apabila tidak
terpenuhi, pengguna narkotika bisa nekat sampai rela mencuri atau tindak pidana
lainnya demi memuaskan hasratnya. Perilaku ini jelas melanggar hukum yang dapat
berujung pada sanksi seperti dipenjara;
5.
Kematian, yaitu merupakan efek paling fatal
dari penggunaan narkotika dan hal ini bisa terjadi apabila pengguna nrkotika
mengonsumsi dalam kadar berlebihan. Dosis yang sangat tinggi ini tidak mampu
ditoleransi tubuh sehingga berujung pada overdosis. Gejala overdosis
akibat narkoba ditandai dengan kejang-kejang, mulut berbusa, dan bola mata yang
mengarah ke atas.
Kemudian,
kita juga perlu memperhatikan ciri-ciri pengguna narkotika akut dan sudah dalam
taraf kecanduan, meskipun juga bisa terlihat pada pengguna awal narkotika, yang
mudah dilihat secara kasat mata, yaitu :
1) Selalu merasa harus menggunakan obat secara teratur, bisa beberapa kali
sehari atau setiap hari;
2) Butuh lebih banyak obat untuk mendapatkan efek yang sama;
3) Menambah dosis obat atau memakainya dalam jangka waktu yang lebih lama dari
yang seharusnya;
4) Memastikan persediaan obat selalu tersedia;
5) Menghabiskan uang untuk obat, meskipun tidak mampu membelinya;
6) Tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan akibat narkoba;
7) Mengurangi kegiatan sosial atau rekreasi akibat narkoba;
8) Terus menggunakan narkoba, meskipun tahu bahwa perilaku ini menimbulkan
masalah hidup atau membahayakan kesehatan;
9) Melakukan hal-hal negatif untuk mendapatkan narkoba, misalnya mencuri;
10) Mengemudi atau melakukan aktivitas berisiko lainnya saat berada di bawah
pengaruh obat;
11) Menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan obat, menggunakan obat atau
pulih dari efek obat;
12) Selalu gagal berhenti menggunakan obat;
13) Mengalami gejala penarikan saat mencoba berhenti;
14) Tidak menjaga kebersihan dan abai dengan penampilan;
15) Sering cemas dan mengarah ke tanda-tanda depresi akibat narkoba;
16) Gangguan suasana hati.
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita juga patut waspada apabila kita sakit dan hanya
bisa disembuhkan dengan obat tertentu saja. Contohnya adalah ketika kita mengalami
sakit kepala atau pusing, kita merasa hanya bisa disembuhkan dengan obat merk
tertentu yang dijual di pasaran yang apabila dosis yang biasa kita minum saat
sakit kepala tidak membuat sakit kepala kita sembuh, kita menambah dosisnya
tanpa ada saran atau konsultasi dengan ahli kesehatan atau dokter.
Penggunaan
seperti tersebut diatas, apabila berlanjut bisa masuk dalam kategori kecanduan
obat, sedangkan obat dibuat dari bahan-bahan kimia yang sangat mungkin
mengandung unsur narkotika. Kisah penggunaan narkotika yang berlanjut adalah
ketika tentara Amerika Serikat yang kembali dari medan perang di Vietnam,
sebagian besar tentara tersebut dalam keadaan terluka parah dan memerlukan
penggunaan heroin dalam dosis yang besar dan jangka waktu yang lama.
Dalam
beberapa penelitian dan berbagai artikel ilmiah termasuk artikel yang pernah
penulis buat beberapa tahun yang lalu, bahwa salah satu jalan masuk terjadinya
penggunaan narkotika di kalangan generasi muda/remaja adalah melalui rokok.
Mengapa? Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hal demikian, yaitu :
1) Masa
remaja adalah masa tumbuh kembang seorang anak yang penuh dengan rasa
keingintahuan yang tinggi;
2) Di masa
remaja biasanya seseorang sudah mulai belajar merokok, baik rokok hasil
melinting sendiri atau rokok kretek dan rokok filter;
3) Di masa
remaja sering seseorang mulai meminum minuman keras beralkohol;
4) Ketika
sudah minum minuman beralkohol dan dalam keadaan mabuk, biasanya mulai
diperkenalkan oleh teman-temannya penggunaan narkotika dalam bentuk ganja yang
dilinting seperti rokok;
5) Karena
bentuknya serupa dengan rokok, seorang remaja seringkali tidak menyadari bahwa
yang digunakannya adalah narkotika;
6) Ketika
rokok berisi ganja tersebut sudah dalam taraf yang tidak memuaskan, maka
seseorang akan mencari bentuk yang lain, yaitu dalam bentuk pil atau biasa kita
kenal dengan pil koplo;
7) Demikian
seterusnya hingga sampai pada penggunaan narkotika tertinggi yaitu heroin;
Bagaimana dengan penggunaan
narkotika di kalangan anak-anak yang masih berusia dalam kategori belum dewasa?
Simak dalam pembahasan selanjutnya. (BERSAMBUNG).