Renungan Akhir Pekan (28052015) :
FLYING WITHOUT WINGS
Penugasan seorang Hakim pada suatu wilayah di seluruh Indonesia tidak menutup kemungkinan Hakim tersebut akan tinggal berjauhan dengan keluarganya, meskipun banyak juga Hakim yang selalu membawa keluarga ke tempat tugas yang baru. Di samping itu mengingat rentang jarak dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sedekian luas, terbentang dari Sabang sampai Merauke, membuat penugasan para Hakim harus mengandalkan sarana transportasi udara demi menghemat waktu meskipun belum tentu menghemat biaya.
Dapat dibayangkan betapa jauhnya jarak apabila seorang Hakim yang berasal dari Pulau Sumatera yang harus bertugas di wilayah Indonesia timur, demikian pula sebaliknya, sehingga kiranya sarana transportasi udara menjadi pilihan utama bagi sebagian besar Hakim yang akan menjalankan tugas di tempat tugas yang baru.
Pekan ini telah terbit pemutasian dan promosi bagi Hakim-Hakim Indonesia, yang secara tidak langsung dapat dikatakan akan terjadi "EKSODUS" besar-besaran dari para Wakil Tuhan menuju tempat tugas yang baru, mengingat ada sekitar 300 Hakim yang mendapatkan mutasi dan promosi di tempat yang baru.
Penggunaan transportasi udara bagi para Wakil Tuhan tersebut membuat para Hakim bagaikan TERBANG TANPA SAYAP (FLYING WITHOUT WINGS) mengingat jauhnya jarak tempat tugas yang lama menuju tempat tugas yang baru demi menghemat waktu atau jauhnya jarak tempat tugas dengan tempat kediaman keluarga para Hakim tersebut.
Meski demikian pengorbanan para Yang Mulia tersebut kiranya perlu mendapat perhatian dari para pemimpin Negara, dalam hal ini adalah dari senior-senior kita yang ada di Mahkamah Agung. Perhatian tersebut dapat berbentuk besarnya nominal uang jalan bagi proses mutasi dan promosi tersebut dan juga pertimbangan agar Hakim yang mendapatkan mutasi dan promosi tersebut dapat melakukannya bersama-sama dengan keluarganya, atau setidak-tidaknya pemindahan dan promosi Hakim tersebut tidak terlalu jauh dari keluarga yang dicintainya. Hal lain yang harus mendapat perhatian adalah kesempatan bagi putra-putri para Hakim tersebut untuk bisa mendapatkan kesempatan bersekolah di sekolah dengan kualitas yang baik di tempat yang baru, sehingga kiranya IKAHI dapat menjembatani hal tersebut dengan membuat MOU atau sejenisnya dengan Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah demi mengatasi kesenjangan pendidikan bagi putra-putri para Hakim dan berpindah tugas dan mendapatkan promosi.
Akhirul kalam, selamat bertugas bagi rekan-rekan Hakim yang mendapatkan mutasi dan promosi semoga menjadi barokah bagi rekan-rekan Hakim semua, Amin.
FLYING WITHOUT WINGS
Penugasan seorang Hakim pada suatu wilayah di seluruh Indonesia tidak menutup kemungkinan Hakim tersebut akan tinggal berjauhan dengan keluarganya, meskipun banyak juga Hakim yang selalu membawa keluarga ke tempat tugas yang baru. Di samping itu mengingat rentang jarak dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sedekian luas, terbentang dari Sabang sampai Merauke, membuat penugasan para Hakim harus mengandalkan sarana transportasi udara demi menghemat waktu meskipun belum tentu menghemat biaya.
Dapat dibayangkan betapa jauhnya jarak apabila seorang Hakim yang berasal dari Pulau Sumatera yang harus bertugas di wilayah Indonesia timur, demikian pula sebaliknya, sehingga kiranya sarana transportasi udara menjadi pilihan utama bagi sebagian besar Hakim yang akan menjalankan tugas di tempat tugas yang baru.
Pekan ini telah terbit pemutasian dan promosi bagi Hakim-Hakim Indonesia, yang secara tidak langsung dapat dikatakan akan terjadi "EKSODUS" besar-besaran dari para Wakil Tuhan menuju tempat tugas yang baru, mengingat ada sekitar 300 Hakim yang mendapatkan mutasi dan promosi di tempat yang baru.
Penggunaan transportasi udara bagi para Wakil Tuhan tersebut membuat para Hakim bagaikan TERBANG TANPA SAYAP (FLYING WITHOUT WINGS) mengingat jauhnya jarak tempat tugas yang lama menuju tempat tugas yang baru demi menghemat waktu atau jauhnya jarak tempat tugas dengan tempat kediaman keluarga para Hakim tersebut.
Meski demikian pengorbanan para Yang Mulia tersebut kiranya perlu mendapat perhatian dari para pemimpin Negara, dalam hal ini adalah dari senior-senior kita yang ada di Mahkamah Agung. Perhatian tersebut dapat berbentuk besarnya nominal uang jalan bagi proses mutasi dan promosi tersebut dan juga pertimbangan agar Hakim yang mendapatkan mutasi dan promosi tersebut dapat melakukannya bersama-sama dengan keluarganya, atau setidak-tidaknya pemindahan dan promosi Hakim tersebut tidak terlalu jauh dari keluarga yang dicintainya. Hal lain yang harus mendapat perhatian adalah kesempatan bagi putra-putri para Hakim tersebut untuk bisa mendapatkan kesempatan bersekolah di sekolah dengan kualitas yang baik di tempat yang baru, sehingga kiranya IKAHI dapat menjembatani hal tersebut dengan membuat MOU atau sejenisnya dengan Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah demi mengatasi kesenjangan pendidikan bagi putra-putri para Hakim dan berpindah tugas dan mendapatkan promosi.
Akhirul kalam, selamat bertugas bagi rekan-rekan Hakim yang mendapatkan mutasi dan promosi semoga menjadi barokah bagi rekan-rekan Hakim semua, Amin.